ketika penyegelan kantor desa oleh warga |
HOTissue - Slamet Partono (40), perangkat Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jateng diduga melakukan korupsi dan pungli. Terkait itu, ratusan warga desa setempat demonstrasi dan menyegel kantor Desa Candiretno.
Ratusan warga Desa Candiretno itu merupakan warga dari sembilan dusun, yang terdiri dari Dusun Salam, Stan, Tidaran, Cethokan, Mbengkung, Manggis, Pongangan, Rejosari dan Weru. Jumlah penduduknya sekitar 5 ribu penduduk.
Dari informasi yang dihimpun di Kantor Desa Candiretno, aksi demo yang dilakukan warga mulai berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. Ratusan warga mengendarai sepeda motor, dan membawa poster bernada protes.
Begitu datang, ratusan warga memaksa masuk ke dalam kantor kepala desa yang dijabat oleh pejabat sementara (Pjs) Kades Agus Fajar, yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPBD) setempat. Demo itu membuat aktivitas pelayanan desa mogok total.
Dalam orasinya, warga merasa sudah jengkel dengan sepak terjang Slamet yang menjabat sebagai Pjs Sekdes dan Kaur Pemerintahan Desa Candiretno, Secang, Magelang. Pasalnya, semenjak tahun 2006 hingga sekarang, Slamet diduga kerap kali melakukan korupsi dan pungli.
"Dugaan korupsi dan pungli yang tuduhkan, di antaranya korupsi Dana Penanggulangan Kemiskinan Desa (DPKD) dari Depsos sebanyak 3 kali. Masing-masing Rp 20 juta dua kali dan Rp 40 juta sekali. Kemudian pungli pengambilan surat kuasa pengambilan e-KTP bermaterai Rp 7.000 yang berkali-kali. Serta beberapa pungli dan korupsi lainnya yang jumlahnya mencapai ratusan juta," kata koordinator demo, Maryanto saat berorasi, Magelang, Rabu (11/9).
Usai berorasi, ratusan warga kemudian masuk ke setiap sudut ruangan kantor desa untuk mencari Slamet Partono. Tidak menemukan Slamet Partono, warga kemudian mendesak Pjs Kades Candiretno Agus Fajar untuk memecat Slamet Partono dengan membuat surat pernyataan di atas materai.
Negosiasi berjalan alot, hingga akhirnya warga marah dan melakukan aksi bakar di depan kantor desa. Namun, aksi pembakaran bisa dicegah oleh puluhan aparat Polres Magelang yang berjaga-jaga di sekitar kantor desa.
Akhirnya, warga jengkel dan melakukan aksi penyegelan terhadap kantor desa di tiga pintu masuk desa. Ketiga titik pintu itu terdiri dari dua pintu masuk kantor, dan satu titik pintu masuk Balai Desa.
Usai penyegelan dilakukan, akhirnya Pjs Kades Agus Fajar dengan didampingi beberapa pengurus BPBD Candiretno keluar, membacakan surat pernyataan. Pembacaan surat pernyataan pemecatan Slamet Partono langsung mendapatkan sambutan dan tepuk tangan ratusan warga.
"Surat pernyataan ini sudah saya konsultasikan ke Pak Camat dan Pak Bupati Magelang. Sehingga jangan khawatir untuk ke depan, Slamet Partono masih dalam proses pemecatan," tegas Agus disambut tepuk tangan ratusan warga.
Aksi demo dan penyegelan kantor desa pun berakhir. Ratusan warga kemudian satu persatu mengendarai sepeda motor, dan membubarkan diri dengan cara konvoi meninggalkan kantor desa.
Source of merdeka.com
Source of merdeka.com
No comments:
Post a Comment