JAKARTA – Bukan sesekali Adhie M Massardi mengkritik Pemerintahan SBY dengan puisi-puisinya yang menggelitik. Malam tadi, seniman politik itu membacakan sebuah puisi berjudul Negeri Bedebah. Sebelum membaca puisi, bekas Juru Bicara (alm) Gus Dur itu mengatakan, kita mayoritas muslim, tapi memiliki pemimpin yang iman Islamnya lemah dan tak mampu mensejahterakan rakyatnya.
“Padahal dalam Islam, jika kita meihat kemungkaran, maka luruskan dengan tanganmu, kalau tidak bisa dengan lisan, tapi saat ini kita lebih banyak berdoa, menunggu Tuhan turun tangan,”kata Adhie.
Bukankah kepemimpinan dalam Islam sudah tercermin saat kita shalat. Jika imam batal karena kentut, dia mundur dengan kesadaran sendiri. Lalu digantikan dengan salah seorang yang berada di shaf terdepan. “Tapi Imam kita saat ini bukan hanya kentut, tapi berak di celana,” kata Adhie Masardi menyindir SBY, dan membuat para hadirin tertawa terpingkal-pingkal.
Adhie pun geram dengan Republik yang dibangun dengan politik pencitraan yang penuh dengan kebohongan. Berikut ini adalah puisi yang dibacakan saat Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta, tadi malam, dengan judul “Republik Bedebah”.
Inilah republik kebohongan
Yang dibangun dari puing-puing kepura-puraan.
Menjadi surga bagi para penjarah
karena pengusanya juga bedebah
Tahukan kamu ciri-ciri para bedebah?
Itulah mereka kalau berkata isinya dusta
Kalau berikrar dia ingkar
Kalo diberi amanah mereka khianat
Di Republik Kebohongan, hukum hanya alat kekuasaan
Bagi mereka penjara hanya kata-kata basi
Tidak ada tembok apalagi terali besi
Maka ketika bedabah jatuh sial
Tidak akan sungguh-sungguh masuk sel
Mereka masih sanggup menjangkau semua pulau,
ruko atau tetap disebut beliau
Para bedebah akan tetap gagah dan menjarah
Karena orang baik hanya bisa berbisik
Sedangkan para imam hanya bisa bergumam
Sambil berharap Tuha segera turun tangan
Padahal Tuhan sudah berfirman:
Tidak akan mengubah nasib suatu bangsa
kecuali rakyatnya bergerak berarak-arak
Meruntuhkan Istana kebohongan.
Source of VOAislam.com
No comments:
Post a Comment